Halo Apa Kabar Sahabat Tentang Kita. Mungkin bagi anda yang pernah mendaki Gunung Everest, kamu pasti tak asing dengan Suku Sherpa. Ya, Suku Sherpa bisa dibilang sebagai teman terbaik para pendaki di Gunung Everest.
Berasal dari kata 'Sher' yang berarti timur dan 'Pa' yang memiliki arti orang, Sherpa sendiri diartikan sebagai orang-orang dari timur. Selama ini, Suku Sherpa memang dikenal sebagai pemandu Gunung Everest, karena diklaim punya daya tahan tubuh yang kuat dan mampu beradaptasi dengan ganasnya gunung tertinggi di dunia ini.
Suku Sherpa juga diketahui sebagai suku yang bermigrasi dari Tibet timur ke Nepal ratusan tahun yang lalu. Selain menjadi suku yang mendiami Everest selama ratusan tahun, ada banyak fakta tentang Sherpa yang menarik untuk ditelusuri.
1. Tidak Semua Orang Nepal Bisa Jadi Sherpa
Semenjak Gunung Everest menjadi terkenal oleh para pendaki dunia, Sherpa sendiri sudah bergeser menjadi sebuah profesi yang sangat menjanjijakan. Oleh sebab itu maka Sherpa kini identik sebagai "pemandu Gunung" di sekitar Everest.
Tugas Sherpa sama dengan pamandu gunung lainnya yaitu mendirikan kemah, membawakan barang pendaki, serta bertangung jawab atas keselamatan kelompok pendaki. Karena sangat vitalnya tugas Sherpa, mereka sudah diangap teman terbaik para pendaki Gunung Everest.
Meskipun beberapa orang bisa melamar pekerjaan sebagai Sherpa, hanya etnis Sherpalah yang bisa mencapai puncak Everest untuk mengantar para pendaki. Etnis Sherpa memiliki tubuh yang kuat serta bisa beradaptasi dengan Gunung Everest menjadi alasan di baliknya.
Suku Sherpa sendiri bisa bertahan di ketinggian yang ekstrem, bahkan ditengah tipisnya oksigen di puncak.
2. Suku yang Bermigrasi ke Nepal Ratusan Tahun Yang Lalu
Jauh sebelum Everest menjadi gunung popular di dunia, Suku Sherpa dipercaya telah mendiami pegunungan Himalaya sejak ratusan tahun yang lalu. Mereka diperkirakan bermigrasi sekitar 300-400 tahun yang lalu dan pertamakali menetap di Distrik Solukhumbu, Nepal dengan komunitas tertua Desa Pongboche.
3. Memiliki Gaji Besar
Tugas yang sangat vital diemban oleh Sherpa membuat mereka rata-rata memiliki penghasilan sekitar 700 dolar Amerika atau sekitar 9 jutaan. Bahkan, Sherpa bisa mendapatkan gaji sekitar 3000-5000 dolar Amerika, atau sekitar 42 juta hingga 70 juta setiap musim pendakian.
Bahkan, bagi seorang Sherpa yang sudah senior atau memiliki sertifikasi tertentu, bisa mendapatkan kenaikan gaji hampir dua kali lipat sekitar 8000 dolar atau sekitar 110 juta. Hal ini wajar karena tanggung jawab seorang Sherpa cukup besar, belum lagi mereka harus bertaruh nyawa ditengah ganasnya Gunung Everest.
4. Memiliki Daya Tahan Tubuh yang Kuat
Kemampuan bertahan di ketinggian ekstrem dengan oksigen yang tipis membuat suku Sherpa menjadi pemandu yang tepat di Everest. Menurut Profesor Andrew Muuray dari Cambridge Universiry dalam study terbarunya mengatakan bahwa kekuatan suku Sherpa terletak pada genetiknya. Ada mutasi yang membuat tubuh orang Sherpa memiliki metabolisme yang lebih efisien dalam memngelola oksigen. Bukti sampel otot menunjukan bahwa orang-orang Sherpa mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan energy lebih dari gula darah (glukosa).
Selain itu factor lain kenapa Sherpa memiliki fisik yang kuat adalah makanan yang mereka konsumsi. Nasi beserta sayur kari dan jus lentil yang menjadi makanan yang rutin mereka konsumsi. Diet yang berbasis karbohidrat juga penting untuk memastikan mereka tidak kehilangan massa otot saat mendaki gunung.
5. Sherpa Tidak Hanya Ada di Everest
Sherpa diketahui sebagai suku yang sering bepergian dan mereka masih melakukannya hingga saat ini. Sekitar 600 tahun yang lalu mereka melintasi Tibet Timur.
Seiring berjalannya waktu, ketenaran Everst juga membuat kesuksesan suku Sherpa itu sendiri. Banyak anak-anak suku Sherpa yang saat ini mengenyam pendidikan di luar Kathmandu bahkan sampai Negara lain.
Bahkan saat ini ada sekitar 5000 Sherpa yang tinggal diluar negeri. Banyak orang Sherpa membuat bisnis terkait dengan trekking dan pendakian di berbagai Negara.
6. Memiliki Nama Lain
Selain Sherpa, suku ini menyebut dirinya sebagai 'Shar-Wa'. Suku Sherpa juga memiliki nama lain yang terkadang menyulitkan bagi pendaki, yang diberi nama sesuai dengan nama-nama hari dalam seminggu. Misalkan pasang untuk hari jum'at, pemba untuk hari sabtu.
Tradisi ini dipercaya membuat suku Sherpa selalu berada dibawah perlindungan Dewa
7. Tenzing Norgay Sherpa Pertama Yang mencapai Puncak Everest
Kesuksesan Sir Edmund Hillary yang mencapai puncak Everest pada tahun 1953 ternyata juga mengunakan jasa orang Sherpa sebagai pemandu. Tenzing Norgay menjadi orang pertama suku Sherpa mencapai puncak bersama dengan Sir Edmund Hillary. Oleh kepupulerannya tersebut membuat namanya diperebutkan oleh dua Negara yaitu Tibet dan India yang mengklaim sebagai warga mereka.