Halo apakabar Sahabat Tentang Kita? Sebagai warga Indonesia kita pastinya sudahtahu yang namanya Nasi
Tumpeng. Kita sepatutnya berbanga karena nasi tumpeng merupakan warisan budaya yang sudah ada sejak kerajaan Hindu hingga sampai sekarang masih tetap terjaga.
Tahukah Sahabat Tentang kita ternyata hidangan Nasi Tumpeng bukan hanya hidangan makanan biasa, dalam sebuah hidangan Nasi Tumper terkandung cukup banyak Filosofi didalamnya.
Sedangkan untuk Penyebutan tumpeng merupakan singkatan dari yen metu kudu sing mempeng. Yang mempunyai makna bahwa jika hidup harus dengan kesungguhan. Di sekitar tumpeng biasanya nasi kuning dilengkapi dengan lauk-pauk, sekitar tujuh macam. Hal ini dimaksudkan sebagai wujud pitulungan atau mohon pertolongan.
Hidangan nasi tumpeng yang selalu dihidangkan dalam momen-momen istimewa akan dibuat dalam ukuran yang besar dan memiliki lauk pauk yang cukup komplit serta memiliki bentuk kerucut. Berikut ini filosofi yang terdapat dalam hidangan nasi tumpeng
Filosofi Dari Bentuk Dan Bahan
Bentuk Nasi
Bentuk tumpeng yang mengerucut ke atas, melambangkan gunung. Gunung merupakan tempat tertinggi dan dekat dengan langit dan dekat pula dengan Tuhan.
Warna kuning pada nasi tumpeng
Warna kuning pada nasi tumpeng yang berasal dari kunyit, Warna kuning melambangkan kekayaan dan kemakmuran, yang serupa dengan warna kepingan emas sebaga simbol kekayaan dan warna padi yang akan dipanen sebagai simbol kemakmuran, dan juga melambangkan Dewi Sri atau dewi padi. Dari makna tersebut, diharapkan penyelenggara hajatan akan dilimpahi kemakmuran dan kesejahteraan.
Lauk Berjumlah Tujuh
Di sekitar tumpeng biasanya nasi kuning dilengkapi dengan lauk-pauk, sekitar tujuh macam. Hal ini dimaksudkan sebagai wujud pitulungan atau mohon pertolongan.
Filosofi Menu Makanan
Nasi Kuning
Nasi yang memiliki harapan untuk hidup lebih baik. Nasi adalah bahan dasar pada nasi tumpeng. Selain sebagai fondasi utama pada tumpeng, nasi pada tumpeng juga punya makna filosofis. Makna tersebut tidak lain adalah sebagai simbol untuk harapan hidup lebih baik. Bahan tumpeng itu juga bermakna agar setiap manusia harus mendapatkan rezeki dengan cara halal.
Telur Rebus
Telur rebus yang memiliki arti setiap tindakan harus selalu direncanakan. Dalam nasi tumpeng, tersedia berbagai macam lauk-pauk, salah satunya adalah telur rebus. Ada yang menyajikannya tanpa diberi bumbu dan ada yang diolah menjadi semur telur.
Telur rebus pada nasi tumpeng mempunyai makna yang sama, yaitu setiap manusia harus merencanakan tindakannya terlebih dulu supaya selamat dan sukses.
Ayam
Ayam bumbu kuning dengan makna simbol pelindung dari berbagai sifat buruk. Selain telur, lauk lain yang harus ada pada nasi tumpeng adalah ayam bumbu kuning.
Secara filosofis, lauk satu ini dimaknai sebagai simbol pelindung dari berbagai sifat buruk, seperti sombong, arogan, dan angkuh. Lauk ini juga bermakna kalau setiap manusia harus beribadah dengan khusuk.
Ikan Teri
Ikan teri yang bermakna gotong-royong. Ikan teri adalah jenis ikan yang paling sering digunakan dalam nasi tumpeng. Dalam filosofi nasi tumpeng, ikan teri menggambarkan simbol gotong-royong yang harus selalu dijunjung tinggi manusia. Makna itu selaras dengan ikan teri yang sering disajikan dalam jumlah banyak dalam satu tumpeng.
Urap atau Gudangan
Urap yang bermakna kehidupan yang tentram, kreativitas, dan sebagainya. Tidak hanya protein hewani, nasi tumpeng juga mempunyai lauk berprotein nabati berupa urap. Lauk ini terdiri atas berbagai macam sayur. Setiap sayur mempunyai makna filosofis masing-masing.
Sayur Kacang Panjang
Sayur ini memaknai bahwa manusia harus mempunyai visi misi jangka panjang.
Cabe Merah Pada Pucuk Tumpeng
Bahkan cabe merah pada pucuk tumpeng yang selama ini kita lihat pun memiliki makna atau arti tersendiri, bukan hanya sekedar hiasan belaka melainkan memiliki arti bahwa cabe tersebut merupakan api sebagai sumber penerangan dan teladan.